kursor berjalan

Selasa, 07 Juni 2011

MERAJUT MIMPI TANPA HENTI


Secercah cahaya masuk ke jendela kamarku… tak terasa pagi telah menyambutku dengan kicau burung seakan memanggil-manggil namaku. Daun-daun melambai-lambai tertiup angin, sejuknya pagi ini… tak terasa aku terlelap tidur setelah mengerjakan shalat shubuh.
Langkah ku dipercepat untuk menuju ke dapur, dan seperti biasa.... ”Menyiapkan sarapan”. Ya sebut saja begitu, walaupun entah sebenarnya ini sarapan atau hanya untuk mengisi kekosongan perut saja. Tanpa berfikir panjang lagi, aku langsung menanak nasi aking yang telah didapat ibu dari tetangga.
” kaka... aku laper” teriak lili dengan nada memelas. ” iya, ini sarapannya sudah jadi” ucap lakhmi yang menuju adiknya dengan membawa sepiring sarapan yang telah di persiapkannya.
”mana lauknya kak ?” protes lili sambil melirik kearah kakanya. ” lili cobain dulu deh, so’alnya kakak udah campurin lauknya sama nasi”. ”iya sih kak ada rasanya, tapi... ini kaya campuran nasi sama garam, lauknya garam lagi ya kak ?” rengek lili dengan nada sedikit protes.
” Pertanyaan seperti itu yang membuat ku tak bisa menjawabnya, bukan karena terlalu susah untuk dijelaskan, tapi terlalu sakit melihat adikku tidak mendapatkan makan yang layak” lamunan lakhmi dalam hati. ” lho.. kok kakak bengong ? ma’afin lili kak, kalau lili rewel, lili hanya ingin seperti teman-teman lili di sekolah yang bisa bawa bekal dari rumah yang lauknya enak-enak”. ” iya, lili juga bisa bawa bekal kok”. ”tapi gak apa-apa ko kak, lili kan kuat nunggu sore” ucap lili sambil menengok ke arah kakanya.
” ya sudah, lili cepetan makannya, nanti telat loh ke sekolahnya”. ”iya ka, ini udah selesai, lili berangkat dulu ya kak”. ”iy, hati-hati ya”. ”iya kak, assalamu’alaikum”. ”walaikumsalam”. Setelah lili pergi akupun siap-siap untuk pergi ke sekolah.
” lakhmi, adikmu sudah pergi?” tanya ibu padaku. ”iya bu, tadi dia sudah berangkat kesekolah”. ”apa kamu sudah makan ?”. ”sudah bu” jawabku agak sedikit berbohong.
Setiap hari ibu jarang melihatku makan, bukan karena aku tidak lapar tapi aku hanya tidak ingin terlalu boros dalam pengeluaran makan per harinya, jadi aku makan setelah pulang sekolah, ya... tepatnya sesudah aku menjajakan jualanku di jalan-jalan, tapi  itu takkan mematahkan semangat ku untuk tetap terus bersekolah meski terlalu pahit untuk dijalani.
                                                ***

Kriiiiiiiiiing..............  bel sekolahpun berbunyi, menandakan waktunya istirahat. Aku duduk di tempat biasa, disuasana yang sepi, nyaman dan dikelilingi banyak buku. Ya di perpustakaan tempat istirahatku, ketika semua siswa pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka, aku lebih suka membaca buku, selain hoby ku... tak lain hanya untuk mengisi kekosongan waktuku.
”Sedang baca buku apa lakhmi ?” tanya pak marno yang seketika itu juga langsung mengambil posisi duduk di sampingku. ”oh, ini pak saya lagi cari-cari referensi untuk tugas seni budaya” jawabku dengan muka sedikit malu. ”kamu memang anak yang rajin, tak heran kalau nilai-nilai mu selalu bagus”. ”ah.. bapak jangan terlalu memuji saya, nanti saya bisa terbang” gurau ku dengan memperlihatkan keakraban ku sama pak marno. ”Rencana mau kuliah dimana mi ?”. ” saya belum menentukan pak, tapi saya sedang berusaha untuk mendapatkan beasiswa itu”. Jawab ku dengan nada pelan. ”Insyallah kamu bisa mendapatkannya”. ”amin... makasih pak”. ”iya sama-sama, ya sudah bapak mau ngajar dulu, kamu masuk kelas sana, bel masuk sudah berbunyi”. Perintah pak marno sambil menepuk-nepuk pundak ku. ”iya pak” jawab ku dengan singkat.
                                            ***

Siang itu matahari begitu panas, membuat keringat ku bercucuran, rasa haus dan lapar yang ku rasakan takkan pernah menghentikan semangat ku... sekolah adalah impian ku, karena itu... aku takkan pernah menyia-nyiakan kesempatan ini. Bila keringatku mampu untuk membuat keluarga ku tersenyum, akan ku lakukan dengan semampuku, hingga hari indah itu datang menyambut ku......
”Hey...nak, kemarilah....”. suara itu membuyarkan lamunanku. ”iya pak, mau beli apa ?”. ”minuman ini berapa harganya?” tanya bapak separuh baya yang terlihat amat ramah pada ku. ” yang itu dua ribu pak”. ”kalau begitu saya beli semuanya”. ”hah ? se...se... semuanya pak?” jawabku gugup. ”iya, semuanya”. ”jadi semuanya limapuluh ribu pak”. ”ini uangnya”. ”tapi tidak ada kembaliannya pak, so’alnya bapak pembeli pertama”. ”ambil saja kembaliannya”. ”tidak pak, nanti saya tukarkan dulu”. ”tidak usah nak” bapak itu langsung pergi meninggalkan ku.
                                          ***
Hari semakin sore, aku mempercepat langkah ku menuju ke rumah, jalan-jalan terlihat sepi karena memang sudah memasuki pedesaan. Pedesaan tempat tinggal ku. Terlihat dari kejauhan, rumah ku amatlah kecil, dengan dikelilingi pepohonan yang menjulang tinggi.
”Assalamu’alaikum”. ”walaikumsalam” terdengar jawaban ibu dan adik ku dari dalam. ” lili belum tidur ?”. ”belum kak, aku masih ngerjain tugas”. ”coba tebak, kaka bawa apa....  ?”. ”apa kak?” jawab lili penasaran. ”ayo kita makan bareng”. ”waaahhh... sepertinya makanan ini enak kak, kaka dapat dari mana ?”. ”jualan kaka laris sayang”. ”Alhamdulillah” jawab ibu dan adik ku serempak. ” ya sudah, mari kita makan malam bersama”. Ajak ibu ku tak sabar.
                                            ***

Pagi yang cerah, secerah hati ku saat ini... mentari pagi menyambutku dengan kehangatannya.... indahnya hari ini. Hari ini adalah hari yang sangat aku tunggu-tunggu.......
”Lakhmi, selamat ya....” ucap irne pada ku dengan mengulurkan tangannya. ”se...se... lamat ? aku tidak mengerti” jawabku gugup. ”kamu terpilih sebagai siswa berprestasi di sekolah ini, dan kamu mendapatkan beasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri”. ”Alhamdulillah”. Hanya kata-kata itu yang mampu aku ucapkan, terimakasih ya Allah.....
Tak terasa air mata ku jatuh kepipi, rasanya seperti mimpi buat ku.... dan aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, saat senyum ibu dan adik ku mengembang diwajah mereka semangatku semakin membara, bagai sebuah tombak yang menghujam tubuh ku.... terasa sakit di awal.... dengan berbagai rintangan yang aku hadapi tapi semua itu takkan mematahkan semangatku...... !!! UNTUK MEWUJUDKAN CITA-CITA KU.