kursor berjalan

Rabu, 31 Maret 2021

Cerita Melahirkan Secara Alami Part 1

Assalamu'alaikum moms...
Hallo....
Ini postingan pertamaku setelah entah berapa tahun aku off nulis, dan kali ini postinganku "berbau" emak2 🤭
Oke, di postingan ini, aku mau cerita tentang proses persalinan secara alami. Semoga tulisan ini bisa memberi manfaat ya...

Perkenalkan, aku ibu dari 2 anak yang keduanya lahir dengan BB 3,9 kg.
Kata kebanyakan orang sih BB lahir segitu termasuk besar, dan aku pun nggak nyangka bisa melahirkan secara alami dengan BB bayi sebesar itu.
Emm... kira2 apa ada tipsnya? 
Nggak tau ya ini termasuk tips apa bukan, yang jelas aku mau share pengalaman aku aja tentang persalinan alami.
Dua kali menjalani kehamilan, yang aku rasakan tu berbeda. Berbeda mood nya, napsu makannya, dan pola makannya. Tapi yang jelas, dari perbedaan-perbedaan itu, aku menyimpulkan bahwa untuk bisa melahirkan secara alami kita perlu "Yakin".
1. Yakin kita bisa.
2. Yakin tubuh kita bisa.
3. Yakin bahwa janin kita bisa diajak kerja sama.
Pola makan yang sehat, asupan gizi yang seimbang, olahraga ringan, dan pendukung2 lainnya memang perlu, tapi... menurutku hal yang paling mendasar adalah dari diri kita sendiri, mindset kita, bahwa kita bisa.
Selama kehamilan, aku rutin kontrol ke bidan dan dokter. Sebenernya boleh salah satu aja. Tapi.. aku pengen mendapat masukan dari dua tenaga medis. Ini aku lakukan baik di kehamilan pertama maupun pada kehamilan kedua.
Oke. Aku cerita proses persalinan pertama dulu ya...
Pada kehamilan pertama, anakku lahir sebelum HPL (Hari Perkiraan Lahir), maju 2 minggu sebelum HPL, tepatnya di usia 39 week.
Aku ingat, waktu itu malam sekitar pukul 21.00 WIB, aku ke toilet untuk BAK. Ternyata saat itu aku menemukan tanda2 persalinan. Ada setitik bercak darah di celana dalamku. Tapi aku tidak langsung memutuskan untuk ke RS. Aku memilih tidur dulu karena belum ada kontraksi yang intens. Nah... pas pukul 12.00, aku kebangun lagi karena mules dan merasa ingin buang air kecil. Namun, saat itu justru keluar lendir merah yang lumayan cukup banyak. Akhirnya aku dan suami siaga untuk ke RS.
Singkat cerita, sesampainya di RS ternyata sudah pembukaan 4, sekitar pukul 01.00. Saat itu, aku langsung diinfus dan diinduksi.
Oke. induksi... (aku teringat cerita teman tentang induksi).
Namun, yang aku rasakan seperti mules2 haid saja, nggak seperti yang diceritain teman2 tentang induksi (mungkin tiap orang berbeda2 ya).
Proses persalinanku lumayan berjalan cepat dan lancar. Setiap 30 menit sekali, pembukaan terut bertambah. Setiap kontraksi aku selalu dzikir dan berusaha berkomunikasi dengan janinku.
Aku pun merasa dibantu sangat sangat dibantu dengan adanya support dari suamiku, yang dari awal sampai akhir setia menyemangati. Terima kasih mas...
Aku yakin bahwa tubuhku mampu menjalani persalinan ini, aku yakin bahwa janinku bisa diajak kerjasama, aku yakin bahwa Allah akan membantu proses ini. Pokoknya saat itu yang tertanam adalah keyakinan, dan dari keyakinan keyakinan itu, alhamdulillah aku bisa melewati setiap gelombang cinta (kontraksi) selama proses persalinan.
Jika moms ada yang berfikir "Oh... kondisinya normal semua, makanya bisa lahiran secara alami". "Oh.. asupan gizinya baik". "Oh.. minum vitaminnya yang mahal". Dan anggapan2 lainnya.
Maka aku jawab "NO"!
Di usia 5 bulan, Hb ku rendah (8,5) yang katanya normalnya untuk ibu hamil tu sekitar 11 atau lebih. Kemudian urin ku positif, yang artinya setiap protein yang masuk itu tidak masuk ke janin tapi keluar lagi lewat urin, dan ini bukan kondisi yang normal. Bahkan di minggu2 menjelang persalinan, dokter bilang bahwa janin ku terlilit tali pusat. Tapi dari semua itu, aku tetap yakin bisa melakukan persalinan secara alami. 

#CeritaPersalinan #Part1 #TantanganMenulis30Hari
#CeritaPribadi #HariKe1