kursor berjalan

Rabu, 05 Oktober 2011

Hakekat IPA dan Pengembangan IPA


Hakekat IPA
Definisi
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari alam, baik tumbuhan maupun hewan serta di dalam IPA juga membahas tentang gejala alam. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”. Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual[1]. Maksudnya, IPA merupakan suatu ilmu yang berdasarkan fakta yang ada (nyata).
Ilmu alam (bahasa Inggris: natural science; atau ilmu pengetahuan alam) adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapanpun dan dimanapun.[2] Pada dasarnya, ilmu alam maupun ilmu sosial tidak bisa terlepas dari observasi, karena observasi merupakan suatu cara yang ditempuh untuk mencari kebenaran dan keakuratan data yang diperoleh.
Menurut Para Ahli
1)      Menurut H.W. Fowler : “Ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan alam yang sistematis dan dirumuskan , yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi”.
2)      Menurut Robert B.Sund : “Ilmu pengetahuan alam adalah sekumpulan pengetahuan dan juga suatu proses“.
Dalam definisi ini IPA mengandung dua unsur, yaitu sebagai sekumpulan pengetahuan dan sebagai suatu proses untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan tersebut.
Ø Dengan demikian, hakekat IPA adalah:
1)      IPA pada hakikatnya merupakan suatu produk atau hasil. IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep-konsep dan bagan konsep yang merupakan hasil suatu proses tertentu.
2)      IPA pada hakikatnya adalah suatu proses. Yaitu proses yang digunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produk-produk IPA. Dalam Proses ini digunakan metode ilmiah dan terutama ditekankan pada proses observasi dan eksperimen.     

Pengembangan IPA
Sejalan dengan perkembangan IPA, yang membawa pada perubahan-perubahan baik dalam bidang teknologi maupun pada bidang pertanian. Adapun perkembangan IPA adalah sebagai berikut:
-Mulanya berkembang sangat lambat (abad 15-16)
-Lebih pesat setelah Copernicus yang kemudian diperkuat Galileo (konsep geosentris ® konsep heliosentris), dikenal sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern (kebenaran  berdasarkan induksi)
-Sangat pesat setelah konsep fisika kuantum dan relativitas (awal abad 20) ® perlu revisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran modern
-Perkembangan yang makin cepat menyebabkan IPA diklasifikasikan menjadi berbagai disiplin ilmu ® sub disiplin ilmu ® spesialisasi

Tetapi muncul juga ilmu multidisplin karena munculnya fenomena baru yang tidak mungkin ditelaah hanya dengan satu disiplin ilmu saja. Pengembangan aplikasi IPA merupakan dasar dari terbentuknya teknologi dan industri yang secara tidak langsung akan mempengaruhi pola sosial manusia.



Sumber :



[1] Diakses melalui http://yangpenting.com/pendidikan/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah-dasar/. Pada 29 september 2011 Pukul 17.00 WIB

[2] Diakses melalui http://id.wikipedia.org/wiki/ilmu_alam#cite_note-0. Pada 29 september 2011 pukul 16.30 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar